Saturday, November 7, 2015 1 comments

Kuliner Semarang, Sate Kambing Mbak Tun


Assalamualaikum pembaca setia  :)
Seharusnya pagi ini saya baca-baca jurnal, tapi ya tangan saya gatel buat buka blog dan menuliskan ini. Rasanya ga sabar gitu pingin cepet-cepet share ke kalian hhe. Hari ini saya mau review tentang tempat wisata kuliner di Semarang yang recommended. Eits, tapi kali ini saya bukan mau bahas tentang lunpia, wingko babat, lekker dan lainnya tapi kuliner Semarang, Sate Kambing Mbak Tun :D



Jadi pagi ini AKHIRNYA saya ke sate kambing mbak tun (lagi) setelah lebih dari dua kali kesana dan tutup terus </3 mungkin karena saya waktu kesana lagi mau lebaran idul adha kali ya jadi tutup terus.. 
Setelah pelajaran manajemen investasi yang sangat melelahkan dan menguras pikiran saya, otomatis saya laper dong haha trus langsung liat tanggalan jawa nah pas bangetttt pas ngeliat hari ini wage yey.
Kenapa harus liat tanggalan jawa dulu ?
Karena Sate Kambing Mbak Tun ini yang udah terkenal uenakkk banget hanya buka pada hari Wage dan Legi. Jadi sebelum kesana hendaknya kalian para food hunter liat tanggalan jawa dulu di internet, banyak kok ! :D

Tepatnya pukul setengah sebelas kami sampai di tkp dan RAME BANGETT. Setelah sampai saya langsung memesan menu-menu yang sudah googling di internet yang katanya rasanya joss. Pesanan saya langsung tertuju pada iga gongso yang katanya top recommended dan gule nya karena emang lagi kepengen gule, dua piring nasi, dan empat gelas es teh.
Tanpa menunggu lama pesanan saga datangggg yey akhirnyaaaaaa
apa yang ada di benak saya ? "dagingnya banyak bangettt", "wah aromanya enak", lalu nyoba icip dikit dulu "wahhh empuk banget banget"
sebelum makan, mari baca doa dulu baru difoto

Gule Kambing
 
Gule Kambing + Nasi

Iga Gongso 

Setelah difoto mari kita makan~

Untuk segi rasa menurut saya rasa iga gongso kambingnya sedikit pedas namun rasanya nagiiiihhhh. Tekstur daging-daging nya lembut. Biasanya saya harus berusaha lebih keras untuk makan iga tapi kali ini saya tidak perlu berusaha keras karena sangat teramat mudah dipotongnya hihi. Aroma nya juga tidak prengus, jadi bagi yang tidak suka daging kambing karena aroma nya biasanya prengus mesti coba sate kambing yang satu ini. Kuah gule nya juga enak banget  hanya saja kuranga asin sedikit hehe dagingnya juga besar-besar. Susah jelasinnya, mending kalian para food hunter cuss cobain langsung~

Warung Makan Sate Kambing Mbak Tun menyediakan :
1.      Sate Kambing
2.      Gule
3.      Gongso
4.      Tengkleng
5.      Tongseng
6.      Dll

Untuk menu-menu diatas, seporsi kalian bisa dapatkan dengan harga Rp. 30.000
Nasi Rp. 5.000/piring
Es Teh 2.000/gelas
Makan enak gaperlu  bayar mahal :D

Lokasi :
Warung Sate Kambing Mbak Tun terletak di Jl. Erlangga No. 8 Langensari, Babadan, Ungaran.
Nah jika kalian dari arah semarang menuju bawen maka kalian akan menemukan pabrik nissin di sebelah kiri jalan, maju terus sampai menemukan pasar di kiri jalan, pasar babadan, masuk ke pasar babadan ikutin jalan lalu ketika keluar dari pasar belok kiri sedikit dan Warung Sate Kambing Mbak Tun terletak di kanan jalan. Jika bingung, bisa bertanya ke orang-orang sekitar.

Jam buka warung sate kambing mbak tun :
Setiap Wage dan Legi
Pukul 08.00-15.00
Disarankan jika ingin mencicipi gongso nya jangan terlalu siang, kalo gamau kehabisan hihi

Oiya warung sate kambing mbak tun juga menerima pesanan buat pesta maupun aqiqah
Para food hunter bisa menghubungi :
Telp : (024) 6924573
Hp : 081326151133 / 081325747489

Selamat mencoba food hunter
See ya ~
Wednesday, September 16, 2015 0 comments

Pantai Blebak Jepara, Pantai Pasir Putih yang Mempesona


HALLO SELAMAT PAGI READERS !!!
Selamat pagi, semangat pagiiiii

Pantai Blebak

Hari ini, saya mau review salah satu pantai yang ada di Jepara, yaitu Pantai Blebak. Yeeeay 
Perjalanan ke pantai blebak berawal dari kebosanan saya yang hampir tiap liburan jalannya cuma ke pantai kartini atau bandengan. maklum, sebagai orang yang mempunyai kampung halaman di Jepara, saya ke karjaw aja belom pernah hahaha *sad*
Dari kebosanan itulah akhirnya saya tanya-tanya ke mbah google pantai apa saja yang ada di Jepara da lokasinya dimana. Setelah googling lumayan lama, akhirnya ada 3 destinasi pantai yang akan saya dan adik saya, tiwi, kunjungi. 
1. Pantai Blebak, 2. Pantai Mpurancak, 3. Pantai Bondo

Ketiga pantai itu menjadi pilihan saya karena terhitung lumayan dekat menurut km yang ada di ticjepara.com
sejujurnya, saya belom pernah mblusuk-mblusuk ke pantai lain di Jepara selain pantai kartini dan pantai bandengan, jadi menuju ke tiga pantai itu dengan modal niat, bensin dan google maps.

Perjalanan pun dimulai, kami berangkat sekitar pukul 7 pagi. Kalo kata sodara-sodara disana, ke pantai jam segitu udah kesiangan~ tapi ga apa, lebih baik daripada tidak sama sekali. ya ga gengs ?
Perjalanan kami tempuh ya sekitar 1 jam an lebih, entah ga terlalu ngitung, Sepertinya lebih lama, karena saya gatau jalan. Papan-papan hijau yang ada di sana tak terlewatkan untuk saya pandangi. Akhirnya saya menemukan papan yang bertuliskan pantai bondo belok kiri. Entah pantai blebak atau mpurancak dimana yang pasti jalan aja dulu~

Setelah belok dn lurus aja ikutin jalan, saya melihat gapura bertuliskan "Selamat Datang di Pantai Blebak" nah karena pantai blebak sepertinya lebih dekat jadilah kami pergi kesana dulu~
Pantai blebak sendiri terletak di Desa Sekuro, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.

Ternyata setelah memasuki gerbang. letak pantai blebak masih jauh masuk ke dalam. Sebelum menuju pantai, mata kita disuguhkan dengan hehijauan hamparan sawah yang sangat luas. 
Kami lurus terus mengikuti jalan, sampai pada akhirnya portal di depan kami tertutup ! Kami pikir siapa yang menutup, ternyata para pemuda yang bertugas menjaga loket retribusi yang menutup hahahaha udah ketakutan aja mau ngacir balik lagi :))
Kami hanya cukup membayar parkir motor sebesar Rp. 2000, untuk biaya masuknya gratisss tisss enak kan ? 

Sesampainya di pantai, sudah ramaiiiii kawan-kawan. sudah ada yang lagi bilas, berenang-berenang, membuka bekal, dll. Tapi untungnya ramainya ga seramai pantai bandengan hehehe. Tanpa berpikir panjang saya langsung melepas sepatu ! haha berniat agar diperjalanan tidak hitam karena terpapar sinar matahari, malahan salah outfit ke pantai pake sepatu. Sambil mainan air bersama si tiwi, kami tidak lupa mengabadikan moment perjalanan berdua. hehe jarang-jarang loh kami akur ^^v



Pasir yang ada di pantai ini tergolong pasir putih dengan tekstur yang sangat lembut, halus, bikin gatel pengen main pasir. Adanya pepohonan dimanfaatkan untuk sebagian orang yang membawa bekal, menggelar "klasa" nya dibawah pohon dan membuka bekal-bekal yang sudah dibawa.
Fasilitas yang ada di pantai ini cukup lengkap. Ada Mushola, tempat bilas, toilet cukup bersih, pedagang, persewaan ban, tempat makan dll. 
Jadi kalo lupa bawa bekal, gausah khawatir semua tersedia lengkapppp. Disini tempat sampahnya juga cukup banyak lho ! jadi jangan beralasan membuang sampah sembarangan karena ga ada tempat sampah ya !

Biaya masuk yang sangat murah dengan pemandangan yang bagus, membuat rasa-rasanya jika tidak panas dan diburu waktu saya dan tiwi ingin berlama-lama disini. 
Oiya harga makanan yang ada disini juga tidak mencekik kok seperti harga makanan di tempat wisata lainnya yang biasanya naik 50%-100%. Harga standar seperti biasa tidak ada kenaikan harga.
Saya sempat kecele, dulu pernah makan di salah satu tempat wisata di daerah Jakarta. Warungnya tidak mempunyai menu yang ada harganya, karena saya pikir warung, otomatis pasti murah, saya pesan ini itu, pake nambah lagi ! pas bayar eng ing eng....... MUAHAL BANGET. Untung saya masih bisa pulang kerumah :")

Oiya tips nih buat kalian, dimanapun kalian berada, sebelum membeli sesuatu tanyakan dulu harganya jadi biar ga kecele kayak saya ! hahaha. 

Perjalanan explore pantai lainnya terhenti, karena bos besar (mama) sudah menelpon dan harus langsung caw ke pantai kartini. 

Sepertinya ini dulu yang mau saya review, next review pantai bondo ya :D


Tambahan foto :
Ditemani Gendut Kesayangan~
Jalanan sudah beraspal
Bermain Ban 



See ya~


Tuesday, September 15, 2015 5 comments

Seaside Beach Resto & Lounge Jepara


Good Morning readers~~~

Biasanya apanih yang kalian lakuin buat ngisi weekend ? bersih-bersih rumah ? jalan sama keluarga  ? hangout sama temen ? dinner sama pacar ? diem dirumah sambil baca buku ?  nongkrong di depan layar kaca ? atau surfing di internet ? haha setiap orang pasti punya caranya sendiri buat ngisi weekend ini. kamu yang mana gengs ?

Nah, hari ini saya mau ngasih alternatif pilihan buat kalian ngisi weekend nih 
Dolan ke Jeparaaaaaaa
ada apa ajasih di Jepara ? Banyak !!!
Pantai yang bagus-bagus ada. Pasir putih ada. Water Sport ada. Tempat dinner romantis ada. banyak deh :D

Nah kali ini saya mau review salah satu  resto baru yang ada di Jepara. Ada yang tau gengs ?
yup, Seaside Beach Resto & Lounge. Tempat makan ini tergolong baru di Jepara dan lagi hits banget nih



My Review :

Food and Beverages
Untuk menu makanan dan minumannya cukup beragam. Untuk makanan ada Appetizer, main course, and dessert. Isinya steak, fish, pasta. nasi dll sedangkan untuk minumannya ada juice, float, soda dll. Untuk rasanya cukup yummy lohhhh. Favorit makanan dan minuman saya disini tetep spaghetti dan ocean blue







Price :
Untuk harga makanan dan minuman di tempat ini cukup menengah ke atas bagi saya yang mahasiswa ini hehe. Harga mulai dari Rp.10.000-Rp.150.000-an
Saya lupa kemarin untuk memfoto harga menunya, tapi kisaran harga segitu ya gengs.

Place :
Di restoran ini ada ruang indoor dan outdoor nya. Jika datang siang hari saya sarankan untuk berada di dalam "ngadem" sambil menunggu sore hari menunggu matahari terbenam. Waktu yang paling cocok ketika ingin ke restoran ini menurut saya sore hari. Sambil menunggu sunset, setelah itu bisa menikmati dinner. Paling cocok sih menurut saya kalo kesini sama pasangan hehehe.
Melihat sunset di tempat ini menurut saya, best view ever sih. hehe bagus bangettttt.
Dekorasi resto yang bagus dan ciamik membuat siapapun yang kesini tidak akan melewatkan sesi foto-foto.







Location
Seaside Beach Resto and Lounge bertempat di Desa Mulyoharjo RT 005/004, Mulyoharjo, Jepara, Jawa Tengah
Klik link dibawah ini untuk melihat direction nya gengs :D
Lokasi Seaside Beach Resto and Lounge

*Apabila kesini disarankan menggunakan kendaraan pribadi agar lebih nyaman

Tambahan hunting foto  :






*hampir semua foto belom diberi watermark jadi yang mau ambil foto ijin dulu ya ke mimin ^^

Semoga review saya bermanfaat
see ya~

Friday, June 19, 2015 2 comments

Museum Karst Dunia ada di Wonogiri ! - (Jelajah Pacitan I)

Museum Karst Tampak Depan

Pada era sekarang ini, minat masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke museum masih sangatlah rendah. Kebanyakan pengunjung yang saya temui di museum merupakan anak-anak sekolah yang sedang melakukan studi tour atau turis-turis asing yang sedang berwisata ke negeri ini. Miris ya sebenernya ?
Tiket masuk ke museum terbilang sangat teramat murah. Dengan uang sebesar Rp. 2.100 saja kita sudah bisa masuk ke museum karst yang kece banget ! uang segitu kalo di daerah kampus saya sekarang,  cuma dapet es teh se plastik dan langsung abis sekejap *glek glek glek* tapi kalau uangnya digunakan untuk ke museum ilmu nya kan ga akan habis. atau jangan-jangan karena jamannya anak muda hits sekarang ini bilangnya, "lupakanlah masa lalu terus lah melangkah ke depan" yah jadi galau-galau deh nanti isi postingannya ha ha canda guys yuk kembali ke museum :D

Mungkin di postingan saya nanti saya akan bahas masalah museum secara lebih spesifik dan dari berbagai macam sudut pandang. Kali ini saya mau review tentang Museum Karst Dunia yang kece banget ! 
Sebetulnya tujuan utama saya adalah ke pacitan, namun dipersimpangan daerah wonogiri dekat pasar ada plang tulisan yang menunjukan museum karst 1km ke arah kanan dan saya tanpa berpikir panjang langsung membelokan setang motor ke kanan dan wuss sampailah saya di pintu masuk museum karst. Dari pintu masuk terlihat sangat sepiiiiiiiii tetapi akses ke museum karst sudah lumayan bagus, hanya saja kontur jalannya yang naik turun. Setelah sampai saya lalu menuju pos tiket masuk dan "krik krik krik" tak ada orang satupun yang berada di tempat itu.

Berjalan menjauh dari pos retribusi, ada sepasang suami istri yang sedang bersih-bersih bilang ke saya bahwa museum karst buka jam 8 pagi. hehe jadi saya kepagian *gubrak* dan bapak yang sedang bersih-bersih itu ternyata penjaga pos retribusi. Alhasil saya menunggu setengah jam sambil menghabiskan mie goreng yang saya bawa dan bermain getrich diatas ayunan.*biar kekinian*

Lokasi nya cukup bersih, halaman parkirnya sangat luassssss ada beberapa ayunan dan banyak pohon rindang. untuk kebersihan ? tempat ini menyediakan banyak sekali tempat sampah jadi kalo ada yang buang sampah sembarangan dengan  alesan sedikit tempat sampah, NO WAY !

Tepat pukul 08:00 museum karst di buka. Total orang yang berkunjung ada 7. Kami dan satu keluarga lain. Pertama kali masuk saya langsung kaget. gilaaaak keren banget zumpahhhh.
Pegawai yang bekerja memakai seragam rapi, ada tempat penitipan barang dan tempatnya kinclong men ga jadul gitu. lo mesti coba !

Pintu Masuk Museum Karst
 dan disambut dengan .....

Replika Karst
hihi kece ya, kece banget ! jarang-jarang liat museum sekece ini.

Pegawai di tempat ini sangat ramah jadi jangan sungkan apabila ingin bertanya lho. Oiya, museum karst ini ternyata museum yang terbilang masih cukup muda diresmikan pada 30 Juni 2009 oleh bapak Presiden SBY pada waktu itu. well, berarti saya kesini setelah hampir 6 tahun berdri.

Lewat arah sini kak...
Ditunjukin "ke arah sini..." hihi lucu. Museum karst ini dibuat karena di daerah kawasan ini merupakan pusat penelitian karst. Terdapat puluhan goa yang keren dan menajubkan di daerah pracimantoro ini. Museum karst ini terletak dekat wonogiri-pacitan-gunung kidul. Museum ini dibangun di kawasan perbukitan gamping. Perjalanan menuju tempat ini sangat jauh dari kendaraan umum, jadi disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti sepdea motor, mobil, ojek, travel dll.
Museum ini terdiri dari 3 lantai. Lantai 3 untuk pengenalan mengenai karst lewat pemutaran film. lantai kedua pengenalan stalaktit stalakmit bebatuan dan karst-karst yang ada di Indonesia maupun dunia lantai 1 nya terdapat replika-replika 3D dari karst itu sendiri.



Disetiap spotnya ada video-video yang bisa diputar oleh pengunjung, agar lebih mudah mengenal tentang karst secara mandalam dan visual.

Coral
Semuanya tersaji secara lengkap disini !
Jadi kalo kesini, pengunjung tidak hanya dikenalkan tentang bebatuan karst lewat museum ini tapi bisa melihat langsung karena daerah museum ini disekitar perbukitan karst juga. kece ya ?
Berwisata sambil belajar dan melestarikan lingkungan. cocok banget nih buat orang tua yang ini mengenalkan anaknya pada alam. Ternyata alam Indonesia itu keren banget lho. Kalau masih ada yang bilang Indonesia itu ga keren berarti kamu "Kurang Piknik" HAHA

Lantai 1


Turun ke lt 1 juga banyak replika yang tidak kalah menarik dari lt 2. Di lantai 1 ini selain terdapat replika karst, juga terdapat replika manusia purba.

Replika Pegunungan Karst
Jika ingin membeli cinderamata dari museum ini juga ada lho :D

Fasilitas di Museum Karst ini cukup lengkap, ada warung penajaja makanan dan minuman, tempat ibadah, toilet, halaman parkir yang luas dan masih banyak lagi !

menurut blog musuem karst, kawasan karst di Pracimantoro ini dinilai terbaik oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman gua-gua, struktur lapisan tanah dan panorama alam yang khas.

Senang rasanya, apabila tempat sebagus ini banyak pengunjungnya.
Semoga makin banyak pengunjung di Museum Karst ini :D

Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan ke pantai klayar, pacitan.
review nya menyusul ya readers di Jelajah Pacitan II
see ya~



catatan lengkap :

Alamat : Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, 45km selatan Kota Wonogiri.


Biaya masuk : Rp. 2.100 (senin sampai sabtu) Jumat libur, Rp. 3.100 (Minggu)

kendaraan dikenakan tarif :
Bus besar 10.000
Mini bus 5.000
Mobil 3.000
Motor 1.000


Sunday, May 24, 2015 0 comments

Sejarah dan Keunikan Pasar Johar



Sabtu 9 Mei 2015 lalu, saya mendengar kabar bahwa Pasar Legendaris dan favorit para pecinta belanja ini terbakar. Kabar itu sontak mengagetkan saya dan benar hingga pagi hari menjelang api tersebut belum padam dan malah menjalar ke pasar yaik. Menurut Kepolisian Daerah Jateng, penyebab kebakaran pasar Johar disebabkan oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik. Semoga memang benar, yang terjadi adalah kebakaran bukan di bakar seperti isu-isu yang marak beredar dan semoga pasar Johar cepat dibangun kembali tanpa menghilangkan nilai historis dari Pasar Johar itu sendiri dan memperhatikan hal-hal penting lainnya. 

Beberapa bulan yang lalu saya sempat menulis tentang pasar rakyat dan saya mengambil teman : keunikan Pasar Johar. tulisan tersebut saya tulis di kolom kompasiana, dan sekarang saya ingin membagikannya diblog ini. so check this out !

Pasar Johar tampak depan (Dokpri)

        Pasar Johar, namanya sudah tidak asing lagi di telinga saya. Sudah cukup sering saya berkunjung ke Pasar Johar, sejak merantau ke kota Atlas, Semarang. Selama hampir 3 tahun berada di Semarang saya sering blusukan dan menyadari bahwa kota ini memiliki potensi wisata yang sangat melimpah. Mulai dari wisata alam, sejarah, budaya, religi, kuliner, hingga wisata belanja. Potensi-potensi wisata ini jika digarap dengan baik akan sangat menguntungkan bagi negara karena akan meningkatkan pendapatan devisa. Pasar Johar merupakan salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi apalagi untuk para pecinta wisata belanja. Pasar rakyat ini pernah dinobatkan sebagai pasar tercantik dan terbesar se Asia Tenggara karena konstruksi bangunannya yang seperti cendawan. Pasar Johar mempunyai sejarahnya tersendiri yang membuat pasar ini menjadi unik dibandingkan dengan pasar rakyat lain.

Sebagai salah satu warisan budaya peninggalan Belanda, Pasar Johar merupakan aset yang harus dijaga. Pasar ini dulunya dipagari oleh pohon johar ditepi jalan sehingga tercetuslah nama Pasar Johar. Pasar rakyat ini tidak pernah sepi oleh pengunjung bahkan sejak tahun 1860 dikarenakan lokasinya yang dekat dengan penjara sehingga menjadi tempat untuk menunggu orang yang menengok keluarga, kerabat maupun kenalan yang di Penjara. Rancangan bangunan Pasar Johar dibuat oleh seorang arsitek berkebangsaan Belanda bernama Ir. Thomas Karsten. Pasar Johar dibangun pada tahun 1937 dan pembangunannya dilakukan secara bertahap dengan menyatukan lima pasar yang ada yaitu Pasar Johar, Pasar Pedamaran, Pasar Benteng, dan Pasar Pekojan menjadi satu labirin. Konstruksi Pasar Johar memakai konstruksi cendawan, konstuksi ini dinilai sangat bersahabat dengan iklim Indonesia yang merupakan iklim tropis. Atap-atap yang berbentuk seperti cendawan dengan langit-langit yang tinggi membuat sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik dan penerangan dapat dilakukan secara alami yang berasal dari sinar matahari.

Atap cendawan pasar Johar yang melegenda (Dokpri)
Dalam membuat rancangan Pasar Johar, Karsten memperhatikan beberapa aspek yakni ekologi dan aspek sosiologi. Karsten juga sangat jeli dalam memilih material bangunan, marmer dan batu andesit dipilih oleh Karsten karena material tersebut terutama batu andesit terkenal kokoh dan mudah untuk dibersihkan. Pedagang yang berjualan di Pasar Johar kebanyakan berasal dari Jawa Tengah tetapi tidak dapat dipungkiri kalau ada juga pedagang yang berasal dari luar Jawa Tengah maupun luar Jawa. Bahkan saya menemukan pedagang yang berasal dari etnis Tionghoa, Arab dan India. Sungguh pasar yang sangat unik.  Sekitar tahun 1970 kapal-kapal masih bisa melintas di kali Semarang yang terletak persis di tepi Pasar Johar. Terdapat Jembatan hidrolik yang dikenal dengan nama Jembatan Berok yang dapat dibuka tutup. Namun, karena kali Semarang pada saat ini sudah terjadi pendangkalan maka kapal-kapal pun tidak dapat melintas dan sekarang Jembatan Berok sudah tidak dapat dibuka lagi.

Jembatan Berok (Dokpri)
Sebagai icon kota Semarang dengan lokasi yang strategis, setiap harinya Pasar Johar selalu dipadati oleh pengunjung yang berasal dari berbagai macam daerah dan dari berbagai macam kalangan. Tempat ini seakan mempunyai magnet tersendiri untuk selalu dikunjungi dan menjadi tempat favorite banyak orang untuk berbelanja. Motif para pengunjung pun sangat beragam ada yang memang datang untuk membeli kebutuhan sehari-hari, ada juga yang membeli perlengkapan rumah tangga, membeli untuk dijual kembali karena ada harga khusus untuk barang-barang grosir, membeli oleh-oleh, bahkan datang hanya untuk melihat-melihat pun ada. Motif yang begitu beragam dikarenakan Pasar Johar merupakan pasar yang menyediakan barang-barang yang sangat lengkap dengan harga yang terbilang murah dan sangat terjangkau. Apabila kita sebagai pembeli jeli dan ahli dalam hal tawar menawar maka kita akan mendapatkan barang berkualitas bagus, tidak kalah dengan barang yang dibeli di mall modern, dengan harga yang murah. “Barang yang ada disini murah-murah, bahkan terbilang cukup “miring” harganya dan kualitasnya cukup bagus, biasanya saya kesini untuk mencari buku, membeli sepatu maupun perlengkapan kuliah lainnya. Dengan mengeluarkan kocek yang sedikit saya tetap bisa kelihatan trendy, maklum kantong mahasiswa hehe…” kata Nur, salah satu mahasiswi yang berbelanja di Pasar Johar.   
Sebagai pembeli, kita juga harus ingat, menawarlah dengan wajar agar tidak mendapati muka pedagang yang jengkel karena penawaran kita yang tidak wajar. “Padahal harga yang saya tawarkan sudah harga grosir lho mba, udah murah banget lah, tapi masih aja ada yang nawar ga wajar. Ntar kalo dikasih diskon terus, saya ngambil untung darimana” komentar Nani, salah satu pedagang baju di Pasar Johar yang jengkel ketika para calon pembeli menawar secara tidak wajar. Sebagian besar para pedagang di Pasar Johar sangat ramah. Hal tersebut terbukti ketika saya banyak bertanya kepada pedagang dan pedagang tersebut sangat sabar menanggapi satu persatu pertanyaan saya. Pasar tradisional memang tidak hanya untuk kegiatan transaksi semata, tetapi juga dapat mempererat tali silahturahmi sekaligus sebagai wadah interaksi sosial yang sudah menjadi kebutuhan hidup setiap manusia. Sebagai pasar rakyat, transaksi yang dilakukan di Pasar Johar ini tidak hanya bisa menggunakan uang cash, melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit dan debit pun bisa dilakukan di beberapa toko, sangat memudahkan para pembeli bukan ?
Selain karena bangunan Pasar Johar yang merupakan cagar budaya dan mempunyai nilai sejarah yang tinggi, ada lagi yang unik dari Pasar Johar yaitu adanya tradisi Dugderan yang diadakan setiap menjelang bulan Ramadhan. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama, sekitar tahun 1891. Istilah dugderan sendiri berasal dari suara bedug dan mercon yang berbunyi dug-der.  Dahulu, tradisi ini diselenggarakan di beberapa tempat, tetapi sejak tahun 2011 pasar Dugderan dipusatkan di wilayah Pasar Johar. Pasar Dugderan yang berada di wilayah Pasar Johar ini berlangsung selama tujuh hari sebelum datangnya bulan puasa, dan pada hari terakhir yang merupakan acara puncak tradisi ini, ada arak-arakan kirab budaya. Ketika melihat arak-arakan kirab budaya, yang menarik ketika saya melihat warak ngendhog diarak, sungguh unik.

Tugu Warak Ngendhog ( Sumber : wikipedia)
Warak Ngendhog merupakan mainan anak-anak yang menjadi maskot tradisi dugderan ini. Wujud dari mainan ini akulturasi dari berbagai etnis yang ada di Semarang yaitu etnis Jawa, Tionghoa, dan Arab. Kepalanya yang berbentuk naga kebudayaan khas etnis Tionghoa, Tubuhnya seperti Buraq yang merupakan kebudayaan khas etnis Arab, dan keempat kaki yang menyerupai kaki kambing kebudayaan khas etnis Jawa. Saya pun berdecak kagum, sungguh kota yang sangat harmonis dan kental akan sejarah dan budayanya. Sudah tiga kali berturut-turut setiap tahunnya saya mengunjungi pasar Dugderan, terlihat sekali bahwa pasar Dugderan di wilayah Pasar Johar ini mengalami perbaikan dan pengembangan terus –menerus. Tradisi ini juga mampu menjadi daya tarik wisata, terbukti setiap tahunnya tradisi ini tidak pernah sepi oleh pengunjung, selalu ramai, selalu padat. “kalau udah ada dugderan ramai sekali, pembeli juga banyak, parkiran membludak, rezeki menyambut bulan Ramadhan…” kata Susi, penjual mainan anak-anak di acara dugderan.Berbagai macam barang-barang dijual dalam tradisi dugderan ini, diantaranya mainan-mainan tradisional yang sudah sangat jarang saya temui seperti masak-masakan, mobil dan truk mini yang terbuat dari kayu, celengan yang berasal dari tanah liat, lalu ada berbagai macam makanan dan minuman, busana, kerajinan dan masih banyak lagi. Di pasar dugderan ini juga ada permainan seperti ketika pasar malam  berlangsung, membuat acara ini semakin ramai dipadati tidak hanya oleh pengunjung, namun juga oleh para pedagangnya.  Tradisi-tradisi seperti ini yang harus tetap dijaga terus menerus, walaupun perkembangan zaman kian pesat, tradisi dugderan harus tetap exist.

Peningkatan sarana dan prasarana di Pasar Johar harus terus dilakukan agar para pengunjung semakin merasa nyaman ketika berbelanja. Pasar rakyat tidak kalah dengan pasar-pasar modern atau mall-mall modern saat ini yang kian menjamur hampir diseluruh kawasan strategis. Dibalik banyak kekurangan dari pasar rakyat, masih banyak kelebihan-kelebihan dari pasar rakyat diantaranya calon pembeli dapat melakukan tawar menawar, meningkatkan tali silahturahmi antara pedagang dan pembeli bahkan beberapa pedagang ada yang sudah saya anggap sebagai saudara sendiri, ikut serta membangun perekonomian mikro, bahan-bahan nya sehat jauh dari pengawet karena biasanya yang dijual masih segar dan yang paling penting ketika melakukan pembelian di pasar rakyat bisa disesuaikan dengan budget yang ada.


Walaupun kini Johar tidak seperti dulu, tetapi Pasar Johar tetap ada di hati para penggemarnya.

see ya~
 
;